KISAHKISAH ISLAMI MENGHARUKAN Senin, 27 Maret 2017. KISAH ANAK YANG MENJADIKAN AYAHNYA RAJIN KE MASJID. KISAH KISAH ISLAMI. Mengenai Saya. Unknown Lihat profil lengkapku. Arsip Blog 2017 (1) Maret (1) KISAH ANAK YANG MENJADIKAN AYAHNYA RAJIN KE MASJID; Aku menghadap kepada Allah dengan membawa amal perbuatan buruk. Lalu Allah berkata kepadaku, 'Aku telah mengampuni karena tiga hal. Pertama, engkau menghadap kepadaku, sementara engkau mencintai orang yang Aku cintai. Kedua, engkau menghadap kepadaku, sementara di dadamu tidak terdapat suatu pun keharaman. Tetapikami bersyukur terhadap apa yang telah Engkau berikan kepada kami.. Mohon ampuni kami ya Rabb, Maafkan kami jika seandainya kami selalu mengeluh terhadap kekurangan kami.. Angkatlah derajat kami Lindungi kami Dan hapuskanlah dosa-dosa kami.. Aamiin Ya Rabbal 'Aalamiin Sumber : strawberry Tags : cerita kisah islami , kisah islam Danpastinya dalam novel ini terkandung pesan normal dan hikmah yang bisa diambil. 3. Novel Cinta Islami yang Mengharukan '29 Juz Harga Wanita' Selanjutnya adalah novel karya Ma'mun Affany yang berkisah tentang kisah Toni yang sangat mendambakan Naela, seorang wanita sholehah yang figurnya mirip dengan para istri Rasulullah. MenjelangSubuh pagi itu, Hujjatul Islam Imam al-Ghazali bertutur kepada keluarganya, "Sungguh, aku akan bertemu dengan malaikat hari ini.". Lanjut sang guru para sufi ini, "Siapa saja yang bertemu dengan malaikat, hendaknya dia mempersiapkan dirinya sebaik mungkin.". Sebagaimana dituturkan oleh Dr 'Umar 'Abdul Kafi dalam al-Wa OdVVWc1. Kisah sedih nyata Islami berikut ini dari tiga kisah yang penuh makna dan hikmah dibaliknya. Terkadang kita sulit menerima nasihat yang secara langsung ditujukan kepada kita, tetapi melalui kisah berhikmah bisa memberikan kita pemahaman dan kesadaran untuk semakin bertakwa pada Allah SWT. Cerita ini disampaikan oleh seorang Syaikh Abdul Muhsin. Bercerita tentang seorang wanita yang tidak mau menuruti kemauan ibunya pada saat pernikahannya. Dia tidak mau meninggalkan ibadah meski sedang dalam suasana pernikahan. Hal ini menjadi bukti bahwa dia sangat taat kepada Allah dalam setiap keadaan. Tepatnya setelah sholat maghrib, karena untuk memeriahkan acara pernikahannya dia menghiasi dirinya, memakai gaun, jilbab besar, make-up guna menyambut para tamu yang hadir di acara pernikahannya. Namun saat akan keluar menyambut para tamu yang hadir, terdengarlah lantunan adzan isya’ “Allaahu akbar, Allaahu akbar” Dengan ucapan yang sangat sopan wanita ini meminta izin kepada ibunya untuk mengerjakan sholat isya’ terlebih dahulu. Karena wanita ini terkenal dengan ketaatannya kepada Allah. Karena telah berhias dengan memakai make-up ibu wanita tersebut berkata, apa kamu sudah gila? Para tamu sudah datang dan menunggumu, jika engkau sholat dan berwudhu maka akan luntur make-up mu. Wanita tersebut berkata dengan santun pada ibunya, “Ibu tahu kan jika Sholat adalah perintah Allah, yang tidak dapat ditawar lagi”. “Iya tapikan kamu bisa sholat seusai kamu menemui tamu, saut ibu kepada wanita tersebut. Demi Allah jika engkau sholat dan berwudhu saat ini ibu akan marah kepadamu.” “Demi Allah, sholat adalah ibadah yang tidak boleh ditawar lagi bu, dan tidak ada ketaatan kepada makhluk selama itu bermaksiat kepada Allah,” jawab wanita itu kepada ibunya. “Tapi bagaimana dengan acara kita nak? Para tamu sudah menunggu, mereka pasti akan mentertawakanmu jika engkau datang kepada mereka tanpa memakai make-up. Pasti engkau akan terlihat jelek.” Jawab ibu kepada wanita tersebut. “Wahai ibuku, jika engkau menyukai aku terlihat cantik di hadapan manusia, tidakkah engkau senang melihat aku cantik di hadapan Allah. Dengan melakukan wudhu dan sholat tepat waktu maka aku akan terlihat cantik dihadapan Allah.” Sang ibupun tidak bisa lagi mencegah kemauan putrinya untuk segera melaksanakan sholat. Wanita tersebut segera berwudhu kemudian masuk ke dalam ruangan untuk mendirikan sholat isya. Setelah cukup lama, sang ibu mulai curiga dengan anaknya, kenapa dia sholat lama sekali? Karena para tamu sudah menunggu, sang ibupun menghampirinya. Betapa terkejutnya saat ia membuka ruangan itu, ia melihat putri tercintanya meninggal dunia dalam keadaan sujud. Kisah Sedih Nyata Islami Seorang Panglima Perang Kisah nyata islami mengharukan ini berasal dari Abu Qadamah, seorang panglima perang melawan Romawi, dan seorang mujahid muda. Mujahid muda ini memaksa untuk ikut berperang, walau Abu Qadamah melarangnya. Akhirnya Abu Qadamah mengijinkan, dengan syarat mujahid muda itu harus berada di garis paling belakang, bertugas menyiapkan makanan untuk para tentara. Ketika tiba waktunya untuk berbuka puasa, Abu Qadamah menghampiri mujahid muda itu, namun ternyata mujahid muda itu tertidur karena kelelahan. Abu Qadamah tidak tega untuk membangunkannya, terlebih lagi ketika ia melihat mujahid muda tersenyum semakin lebar dalam tidurnya. Setelah mujahid muda itu bangun, Abu Qadamah ingin mengetahui mimpi apa yang menyebabkan mujahid muda itu demikian tersenyum. Mujahid muda itu pun menceritakannya asalkan Abu Qadamah merahasiakannya. Hari berikutnya, pertempuran semakin sengit. Abu Qadamah tidak dapat menemukan mujahid muda itu seharusnya berada. Ia justru berada di garis depan dan mulai berperang walau ia tidak memiliki kemampuan untuk berperang. Abu Qadamah merasa tertipu. Setelah perang dimenangkan oleh pihak muslim, Abu Qadamah mencari mujahid muda itu, kemudian ditemukannya mujahid muda itu sudah diujung hayatnya. Mujahid itu berkata, bahwa ia telah mendapatkan surga dan bidadari yang menunggunya. Ia berpesan, potongan jubah untuk diberikan kepada ibunya agar bisa meredakan sedih. Dan ia ingin Abu Qadamah nanti menenangkan adiknya yang masih berusia delapan tahun, serta tidak menunjukkan pakaiannya padanya, karena mujahid muda itu khawatir dengan konsekuensinya. Kisah nyata islami tentang jodoh yang dialami mujahid muda ini, juga menjadi hadiah dari Allah untuknya karena ia selalu menjaga kesuciannya selama di dunia, akhirnya ia mendapatkan bidadari yang terjaga dan telah menunggunya di surga. Kisah Sedih Nyata Islami Seorang Ayah yang Tersadar Pada suatu malam, seorang pria yang baru selesai bekerja masuk ke dalam rumah. Dia dikejutkan dengan suara isak tangis anak laki-lakinya yang akan beranjak remaja. Suara itu berasal dari kamar sang anak laki-laki. Pria itu langsung masuk ke dalam kamar dan menemukan anaknya menangis tersedu-sedu. “Mengapa kau menangis?” tanya sang ayah. Setelah mengatur napasnya, sang anak laki-laki menjawab, “Tetangga kita, kakek Ahmad meninggal dunia tadi pagi.” Sang ayah berdecak merendahkan. “Tua bangka itu telah mati? Ya sudah, biarkan saja dia mati, apa urusanmu sampai kau menangisinya? Dasar anak bodoh!” ujar sang ayah dengan suara tinggi. “Aku pikir sudah terjadi bencana di rumah ini hingga kau menangis. Ternyata kau hanya menangisi kakek tua itu. Bisa-bisa setelah aku mati nanti, kamu tidak akan menangis seperti saat ini. Dasar anak dungu!” Sang anak kembali berlinang air mata sambil memberanikan diri menatap ayahnya dengan pandangan tidak percaya. Bagaimana kata-kata itu bisa keluar dari bibir ayahnya sendiri. “Iya ayah, kelak aku tidak akan menangisi kepergian ayah seperti aku menangisi kepergiannya. Dialah orang yang menuntun tanganku untuk Salat Jumat dan Salat Subuh berjamaah. Dialah yang membuatku sadar bahwa teman-teman bergaulku memberi pengaruh yang buruk. Dari dialah aku belajar membaca Al-Quran,” ujar sang anak dengan air mata yang masih berlinang. Anak laki-laki itu mengucapkan semua kata-katanya dengan halus, tanpa menaikkan sedikitpun nada suaranya. “Sementara ayah, didikan apa yang telah ayah berikan padaku? Ayah memang ayahku secara biologis, tetapi kakek Ahmad adalah ayah bagi keimananku. Hari ini aku menangisi kepergiannya karena dialah yang membuatku dekat dengan Allah SWT,” lanjutnya sambil mengusap air mata yang tersisa. Sebenarnya hatinya terasa sakit mengucapkan semua itu, tetapi itulah fakta yang dia rasakan selama ini. Saat itu, sang ayah diam. Ada rasa sakit di hatinya karena sang anak berani mengucapkan kata-kata itu. Tetapi sebuah fakta kadang lebih menyakitkan dibandingkan sebuah kebohongan. Sang pria tahu bahwa apa yang dikatakan putranya adalah sebuah fakta. Benar bahwa dirinya selama ini tidak pernah mengajarkan amalan dan didikan tentang agama sebagaimana kewajiban orang tua pada anaknya. Pria itu akhirnya melelehkan air mata. Bulir-bulir air itu menetes di pipinya. Dipeluknya anak laki-laki yang tidak dia sadari sudah lebih tinggi dan semakin dewasa. Dulu putranya masih begitu kecil, sekarang tinggi mereka hampir sama. Dielusnya puncak kepala putranya, “Maafkan ayah..” Sejak malam itu, sang pria berjanji akan menjadi ayah yang baik. Tidak hanya mencukupi materi, tetapi juga mencukupi kebutuhan sang anak akan keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT. Dia tidak pernah lagi meninggalkan Salat Wajib dan Salat Jumat. Sekarang sang ayah sudah bisa menjadi ayah sejati untuk anak dan keluarganya. Demikianlah ketiga kisah sedih nyata Islami yang saya ambil dari beberapa sumber. Untuk bahan referensinya saya cantumkan di bawah ini agar Anda bisa menyikmak kisah-kisah inspiratif lainnya. Referensi Kisah islami yang penuh hikmah dan nasehat banyak sekali bahkan tidak terhitung jumlahnya sumbernya bisa berasal dari mana saja. Selagi manusia hidup selalu ada kisah yang menarik untuk diceritakan kembali bahkan di dalam Al-Qur\’an dan Hadist sebagai landasan umat Islam juga banyak memuat cerita dan kisah yang menjadi contoh bagi kita untuk mengarungi bahtera kehidupan ini. Belum lagi datangnya dari para sahabat, tabiin dan orang orang shaleh terdahulu. Yang penting dari kisah kisah yang akan kami ceritakan kembali disini adalah mengambil pelajaran kemudian diterapkan dalam kehidupan kita sehari hari. Jangan sampai ini hanya menjadi cerita saja dan kita tidak mengambil teladan untuk menjadi pegangan hidup kita. Dengan begitu kita bisa terus memperbaiki diri untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. 1. Tentang Shadaqah Alkisah Kisah ini datang dari Ali Bin Abi Thalib, Sahabat sekaligus menantu dari Rasulullah SAW. Sudah menjadi kebiasaan Sayyidina Hasan Bin Ali setiap hari selalu membuka lebar pintu rumahnya untuk menyuguhkan berbagai hidangan kepada siapa saja yang datang untuk berziarah ke kota Madinah. Pada zaman beliau belum ada hotel seperti saat ini. Seperti layaknya dapur umum Sayydina hasan menyuguhkan makanan pagi, siang dan sore hari. Hampir setiap hari beliau menyembelih unta kecil untuk disuguhkan kepada tamu tamunya. Pada Suatu hari, datanglah seorang Badui bertamu kerumahnya lalu disuguhkanlah makanan kepadanya dan diapun makan apa yang disuguhkan dengan lahapnya. Setelah kenyang orang Badui itu membungkus beberapa makanan lalu dimasukkan ke tasnya. Melihat hal tersebut sayyidina Hasan menghampirinya, lalu beliau menanyakan \” Mengapa engkau membungkus makanan itu ? \” Lalu orang Badui itu menjawab \” Makanan ini bukan untukku tapi untuk orang tua yang duduk duduk di kebun kurma. Ia terlihat lesu dan hanya memakan roti kering saja\”. Mendengar hal itu Sayyidina Hasan menangis tersedu sedu, sembari mengatakan kepada orang Badui itu \” Ketahuilah bahwa orang tua itu adalah ayahku, Ali bin Abi Thalib. Ia bekerja keras supaya aku bisa menjamu para tamu tiap hari. \” 2. Tentang Menyambung Silaturrahim Dikisahkan ada seorang yang kaya dirinya memiliki sahabat yang terkenal jujur dan amanah. Ketika orang kaya tersebut ingin berangkat haji ke Mekkah dirinya menitipkan dirinya menitipkan uang dinar kepada sahabatnya tersebut. Setelah kepulangannya dari mekkah dirinya ingin mengambil kembali uang yang ditipkan kepada shabatnya itu. Namun sayangnya sahabat yang dititipinya itu telah meninggal dunia. Sedangkan keluarganya tidak ada yang tahu dimana uang tersebut disimpan. Kemudian orang kaya tersebut bertanya kepada seorang ulama\’ di Mekkah. Ulama tersebut menyarankan kepadanya untuk memanggil nama orang tersebut di tepi sumur zam zam ditengah malam, jika ia masuk surga maka orang tersebut akan menjawab. Kemudian orang tersebut melakukan apa yang disarankan oleh Ulam\’ itu. Tepat pada tengah malam orang kaya tersebut memanggil sehabatnya tersebut di sumur zam zam, namun dia tidak mendengar jawaban dari temannya walaupun sudah memanggilnya berkali kali. Kemudian ia datang kembali mengadukan hal ini kepada Ulama\’ Mekkah tadi. Lalu ulama\’ itu mengatakan bisa jadi orang tersebut bukanlah ahli surga. Kemudian menyarankan untuk pergi ke Sumur Barhut yang ada di Yaman. Di katakan bahwa sumur tersebut merupakan tepian jurang neraka. Kemudian ditengah malam orang kaya tersebut datang ke sumur Barhut lalu memanggil nama sahabatnya itu. Dan betapa kagetnya ternyata sahabatnya itu menjawab dari sumur barhud. Lalu kemudian bertanya orang kaya tersebut tentang di mana keberadaan uangnya dan sahabatnya tersebut memberitahukan dimana dia menyimpan uangnya. Setelah memberitahu keberadaan uangnya, lalu orang kaya tersebut menanyakan mengapa ia berada di neraka, dan sahabatnya itupun menjawab karena ia tidak menganggap salah satu saudaranya lantaran karena dia miskin. Kemudian dia meminta tolong kepada orang kaya tersebut untuk memintakan maaf kepada saudaranya yang miskin tadi. Lalu orang kaya tersebut datang ke rumah saudara sahabatnya itu untuk memohonkan maaf kepadanya, dia menceritakan apa yang barusan ia alami kepada saudara sahabatnya itu, lalu saudaranya tersebut memaafkannya. Dan orang tersebut diampuni oleh Allah lalu dimasukkanlah ke dalam surga. 3. Jangan Memandang Rendah Orang Lain Dalam buku hariannya, Sultan Murad IV menulis tentang kisahnya, dimana suatu malam ia merasakan resah yang begitu sangat, dia ingin sekali jalan jalan di malam itu. Lalu diajaklah para pengawalnya untuk melakukan belusukan di malam hari dengan menyamar. Kemudian tibalah raja Murad dan pengawalnya di gang gang sempit sehingga akhirnya beliau menemukan jezah seorang laki laki yang tergeletak di tanah. Namun sayangnya tidak ada orang yang memperdulikannya. Orang orang hanya memandanginya dan lalu lalang begitu saja. Kemudian raja Murad memanggil orang orang yang lalu lalang itu kemudian menanyatakan kepada mereka tentang jenazah orang tersebut, \” Mengapa diantara kalian tidak ada yang mau mengangkat jenazah lelaki ini ? Siapa dia dan mana keluarganya \” Tanya raja Murad Lalu salah seorang menjawab \” Orang ini zindiq, dia suka berzina dan suka minum minuman keras \”. \” Tapi bukannya dia adalah umat Muhammad SAW ? \” Timpal raja Murad Lalu semua orang yang ada situ terdiam dan mulai tergerak untuk mengangkat jenazah pria tersebut dan diantar kerumahnya. Melihat suaminya meninggal, sang istripun menangis tersedu sedu. Dan orang orangpun yang membawa jenazah pria itupun langsung pergi. Dalam tangisnya wanita itu berdoa kepada Allah, \” Semoga Allah merahmatimu wahai kekasih Allah. Aku bersaksi bahwa engkau termasuk orang yang shaleh \”. Mendengar doa wanita itu, sultan Murad kaget lalu bertanya \” Bagaimana ia bisa menjadi kekasih Allah, Sementara orang diluar sana membicarakan ia begini begitu, sampai sampai mereka tidak perduli dengan kematiannya \”. Sang istripun menjawab. \” Sudah kuduga pasti akan seperti ini ….\” Setiap malam suamiku keluar rumah pergi ke toko minuman keras dan membeli semampunya, kemudian minuman itu di bawalah ke rumah lalu ditumpahkanlah minuman itu ke dalam toilet, lalu dia berkata \” Aku telah meringankan dosa kaum muslimin malam ini \”. Demikian juga ketika dirinya datang ke tempat pelacuran lalu membayar pelacur pelacur itu untuk menutup pintunya \” Malam ini kalian sudah aku bayar, jadi tutuplah pintu hingga pagi \”. Kemudian ia pulang kerumah dan berkata kepadaku \” Alhamdulillah, malam ini aku telah meringankan dosa para pelacur dan pemuda pemuda Islam \”. Orang orang yang menyaksikan perbuatannya itu mencomoohnya dan menuduhnya yang bermacam macam dan menjadi buah bibir, pada suatu hari aku pernah berkata kepadanya \” Kalau kamu mati kelak tidak akan ada kaum muslimin yang mau mengurus jenazahmu\”. Mendengar itu ia hanya tertawa \” Jangan takut, jika aku mati kelak aku akan di shalati sultannya kaum muslimin, para ulama\’ dan wali Allah \”. Mendengar itu semua raja Murad menangis dan lalu berkata \” Demi Allah akulah raja Murad, besok pagi kita akan memandikan, meshalati dan mengkuburkannya\”. 4. Jangan Meremehkan Amalan Sekecil Apapun Nama imam Al-Ghazali sangat terkenal di kalangan kaum muslimin. Beliau mendapat gelar Hujjatul Islam, karangan kitabnya sangat banyak sekali dan sangat memberikan sumbangsih khazanah keilmuan bagi kaum muslimin, namun taukah ada kisah yang menyatakan bahwa beliau masuk surga lantaran karena seekor lalat. Berikut ini kisahnya, Pada suatu hari imam Al-Ghazali sedang menulis kitab, ketika isi penanya habis beliau berniat ingin mengisi tintanya kembali, namun ketika hendak mengisi tinta penanya beliau mendapati seekor lalat yang berhenti di tinta dan meminum tinta yang ada didalamnya, Imam Ghazali membiarkannya hingga lalat tersebut selesai menunaikan hajatnya. Ketika Imam Al-Ghazali meninggal, ada salah seorang yang bermimpi bertemu beliau, kemudian dia menanyakan bagaimana keadaannya di alam barzakh. Lalu Imam Al Ghazali menjawab bahwa dirinya mendapatkan kenikmatan, namun beliau mengatakan bahwa kenikmatan yang ia dapatkan bukan karena amalnya dan karangan kitabnya yang banyak, namun karena kasih sayangnya terhadap makhluk Allah yang berupa lalat. Kisah teladan islam pendek tentang imam Al- Ghazali ini bisa menjadi nasehat kepada kita bahwa jangan meremehkan amal sekecil apapun karena bisa jadi amal tersebutlah yang membawa kita kepada ke surganya Allah, dan sebaliknya jangan meremehkan perbuatan maksiat apapun karena bisa jadi perbuatan itulah yang mengantarkan kita ke nerakanya Allah. 5. Berbuat Baik Dengan Tetangga Di masa Rasulullah SAW ada seorang sahabat bernama Abu Dujanah. Beliau sangat taat terhadap perintah agama dan Nabi Muhammad SAW. Dia sangat rajin mengikuti shalat jamaah di masjid termasuk shalat subuh. Namun setiap di jamaah shalat subuh beliau selalu terburu buru, ketika shalat sudah selesai dia lansung meninggalkan masjid tidak ikut dzikir pagi bersama Rasulullah dan sahabat lainnya. Melihat itu Rasulullah SAW, bertanya kepada Abu Dujanah mengapa setiap shalat subuh dia tidak pernah wirid dan selalu terburu buru pulang. Lalu Abu Dujanah menjawab bahwa dirinya memiliki alasan melakukannya. \” Anu Ya Rasulullah, Saya memiliki alasan melakukannya \”. Jawabnya \” Apa alasanmu wahai Abu Dujanah, ungkapkan kepadaku\”. Pinta Rasulullah SAW \” Begini ya Rasulullah SAW, rumah kami berdampingan dengan rumah seseorang lelaki, dipekarangan tetangga kami ini tumbuh sebatang pohon kurma yang menjulang dan dahannya menjuntai ke rumah kami. setiap kali ada angin bertiup, buah kurma itu jatuh di pekarangan rumah kami\”. \” Ya Rasulullah, kami orang yang tidak punya, anakku sering sekali kelaparan, dan ketika mereka bangun tidur apapun yang mereka temui selalu dimakannya. Oleh karena itu setelah shalat kami selalu bergegas pulang dan mengumpulkan kurma kurma itu lalu memberikan kepada tetanggaku itu \”. \” Pernah suatu hari kami terlambat pulang, dan aku menemui anakku telah memakan pohon kurma hasil temuannya. Dengan mata kepala sendiri saya menyaksikan dia mengunyah kurma di dalam mulutnya, melihat itu tangan kami masukkan ke dalam mulutnya untuk mengeluarkannya. Kami katakan kepadanya \” Nak jangan permalukan ayahmu di akhirat kelak, lalu anakku menangis, air matanya mengalir karena kerena kelaparan\”. \” Wahai Rasulullah kami katakan kepadanya, hingga nyawamu lepaspun aku tidak akan rela meninggalkan harta haram dalam perutmu, Seluruh isi perutmu akan ku kembalikan bersama kurma yang lainnya kepada pemiliknya yang berhak\”. Mendengar cerita sedih tadi mata Rasulullah SAW berkaca kaca, lalu Rasulullah mencari tahu siapa pemilik pohon kurma itu. Lalu Abu Dujanah mengatakan bahwa pohon kurma itu adalah milik orang munafik. Tanpa basa basi Rasulullah mengundang orang tersebut dan menawarkan kepadanya, \” Maukah kamu menjual pohon kurmamu dengan sepuluh kali lipat dengan harganya, Pohon kurma tersebut terbuat dari batu zamrud berwarna biru. Disirami dengan emas merah tangkainya dari mutiara putih. Dan disitu terdapat bidadari sesuai dengan hitungan buah kurma yang ada. Kemudian lelaki munafik itu menjawab \” Saya tidak berdagang dengan menggunakan jatuh tempo. Saya tidak menjual apapun kecuali dengan kontan dan tidak menggunakan janji kapan kapan\”. Lalu Sahabat Abu Bakar RA datang dan membeli pohon kurma tersebut \” Ya sudah saya beli dengan sepuluh kali lipat dengan tumbuhan kurma milik pak fulan yang jenisnya tidak ada di kota ini Lebih bagusnya jenisnya \”. Abu Bakar menyahut, \”Bagus, aku beli.\” Setelah sepakat, Abu Bakar langsung menyerahkan pohon kurma itu kepada Abu Dujanah. Rasulullah SAW kemudian bersabda kepada Abu Bakar, \”Wahai Abu Bakar, akulah yang menanggung gantinya untukmu.\” Mendengar sabda Nabi itu, Abu Bakar sangat bergembira. Begitu juga dengan Abu Dujanah. Sedangkan si munafik berjalan mendatangi istrinya. Kemudian mengisahkan apa yang baru saja ia alami. \”Aku telah mendapat untung banyak hari ini. Aku mendapatkan sepuluh pohon kurma yang lebih bagus dari milikku. Padahal kurma yang telah aku jual itu masih tetap berada di pekarangan rumahku. Aku akan memakannya lebih dahulu dan buah-buahnya pun tidak akan pernah aku berikan kepada tetangga kita itu sedikit pun.\” Malamnya, saat si munafik itupun tertidur dan ketika bangun di pagi harinya, tiba-tiba pohon kurma yang ia miliki telah berpindah posisi, menjadi berdiri di atas tanah milik Abu Dujanah. Dan seakan akan tak pernah tidak pernah tumbuh di tanah si munafik. Suhanallah… Demikianlah 5 kisah Islami yang penuh hikmah dan inspirasi semoga 5 kisah tadi bisa memberikan manfaat kepada kita sehingga kita bisa mengambil pelajaran agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Post Views 100 Berikut ini kisah hikmah islami mengharukan yang bisa menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Cerita berhikmah seringkali secara tidak langsung dapat mengubah pandangan kita terhadap suatu keadaan. Bila kamu sedang sedih, merasa sendiri, atau kecewa dengan orang lain. Coba carilah kisah-kisah inspiratif yang bisa menghapus kesedihanmu. Karena dengan membaca kamu pun akan bertambah pengetahuan dan wawasan dalam memandang suatu masalah. Simak kisah hikmah Islami mengharukan dari Zubair bin Awwam berikut ini Sahabat dan Pembela Setia Nabi Muhammad SAW yang Wajib Diketahui Menelaah seluruh catatan sejarah Islam, kita akan menemukan kisah hidup dari banyak tokoh besar. Banyak pemuda di masa Nabi Muhammad SAW yang memengaruhi kehidupan orang sekitarnya. Salah satunya menciptakan cara berpikir dalam segala hal dan membentuk ideologi baru. Termasuk salah seorang mualaf muda dan paling awal, yakni Zubair bin Awwam bin Khuwailid radiya Llahu’ anhu. Pria yang akrab disapa Zubair ini terkenal sebagai saudara sepupu sekaligus pembela setia Rasululullah. Ia menerima Islam ketika baru berusia lima belas tahun. Zubair tumbuh menjadi pahlawan dan pejuang yang hebat bagi umat Islam. Hebatnya lagi, Zubair termasuk dalam sepuluh sahabat Muhammad SAW yang dijanjikan masuk surga oleh Allah SWT. Ia menjadi salah satu pemimpin politik dan di militer setelah kematian Rasul. Terdapat kisah luar biasa dan terjalnya kehidupan yang dapat diteladani dari beliau. Berikut kisah Zubair bin Awwam, sahabat sekaligus pembela setia Nabi Muhammad SAW yang wajib diketahui umat Islam. Kelahiran Zubair bin Awwam Zubair lahir pada tahun 594 di Mekkah, putra Awwam ibn Khuwaylid dan Safiyyah binti Abd al-Muttalib. Ia merupakan keponakan Khadijah binti Khuwaylid, dan sepupu pertama Muhammad. Dengan kata lain, ibunya Zubair adalah bibi Nabi SAW dari ayah. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Zubair ibn’ Awwam ibn Khuwaylid ibn Asad ibn Abdul’ Uzza ibn Qusayy ibn Kilab al Qurashi al Asadi. Ia memiliki dua saudara laki-laki, Sa’ib dan Abdul Ka’bah. Zubair digambarkan memiliki tubuh tinggi, sedang, kurus, berkulit gelap, dan dada berbulu. Meskipun dengan janggut tipis. Rambutnya menjuntai sampai ke bahu, dan ia tidak mengecatnya saat beruban. Muhammad ibn Saad. Kitab al-Tabaqat al-Kabir vol. 3 Zubair memeluk Islam saat masih remaja, sekitar usia 15 atau 16 tahun. Ia sempat disiksa ibunya karena itu. Abu Bakar yang mengajaknya mengenal Islam dan menjadi orang kelima kelompok mualaf pertama. Melansir dari Muhajjah, diceritakan bahwa paman dari pihak ayah Zubair pernah menggulungnya di atas tikar dan menggantungnya. Kemudian dinyalakan api di bawah Zubair, sehingga asap akan menyakitinya. Sembari pamannya menyuruh Zubair untuk kembali ke ketidakpercayaan. Namun Zubair menjawab “Saya tidak akan pernah kembali ke ketidakpercayaan.” Al Tabrani al Kabir, 1/122. Zubair tak pernah melewatkan dakwah Nabi SAW dimana pun dan kapan pun kala itu. Ia setia mendampingi perjalanan perjuangan Nabi Muhammad. Orang Pertama yang Menghunus Pedang Membela Rasul Zubair tercatat dalam sejarah sebagai orang pertama yang siap maju demi menjaga Nabi Muhammad SAW. Hal ini diceritakan bahwa Sa’id ibn al Musayyab berkata “Orang pertama yang menghunus pedangnya demi Allah adalah Zubair bin Awwam.” Ketika Zubair tidur siang, dia mendengar seseorang berteriak bahwa Rasulullah SAW telah dibunuh. Maka dia keluar dari rumahnya sambil menghunus dan mengacungkan pedang. Segera ia ditemui Nabi SAW yang berkata “Ada apa, wahai Zubair?,” tanya Muhammad. “Saya mendengar bahwa Anda telah dibunuh,” jawab Zubair. “Apa yang akan kamu lakukan?,” tanyanya lagi. “Demi Allah, saya akan membalas dendam pada semua orang Mekah,” ucapnya yang kala itu perjuangan awal berdakwah di Mekah masih dipenuhi gejolak. Rasul pun memberinya doa kebaikan. Sa’id berkata “Saya yakin bahwa doa rasul untuknya tidak akan diabaikan oleh Allah.” Fada’il al Sahabah, 2/914, no. 1260, rantai narasinya lemah, tapi dapat diandalkan karena bukti yang menguatkan. Hijrah ke Abyssinia dan Madinah Ketika penganiayaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan para sahabat oleh Quraisy semakin intens. Zubair menyarankan untuk pindah ke Abyssinia. Di mana mereka bisa hidup di bawah asuhan Negus, raja yang adil. Mereka tinggal bersama di bawah perawatan terbaik. Serta merasa aman dan terlindungi. Zubair menjadi salah satu dari lima belas orang pertama hijrah ke Abyssinia tahun 615. Hingga seorang pria Abyssinian datang untuk melawan Negus demi merebut kerajaan. Kaum Muslim sangat berduka dan takut manusia baru ini akan menang. Para sahabat ingin mengetahui tentang konflik yang terjadi antara Negus dan orang di seberang Sungai Nil itu. Umm Salamah berkata “Siapa yang akan pergi keluar untuk melihat pertempuran dan membawa kembali berita?” Ibn Hisham as-Sirah, 1/279; Ashab ar-Rasul, 1/274 Zubair dengan gagah berani, “Saya akan.” Sebagai yang termuda dari orang-orang, mereka langsung membantu Zubair menggembungkan untuk membantunya berenang. Lalu Zubair berenang menyeberang dan mencapai titik Sungai Nil tempat orang-orang bertemu dalam pertempuran. Sementara itu, para sahabat berdoa kepada Allah agar memberi Negus kemenangan atas musuhnya dan untuk menempatkannya di negerinya sendiri. Seketika Zubair melambaikan pakaiannya dan berkata “Bersenang-senanglah. Negus telah menang, dan Allah telah menghancurkan musuh-musuhnya dan menempatkan dia di negerinya.” Ibn Hisham as-Sirah an-Nabawiyyah, 1/279 Singkat cerita, Zubair dan rombongan kembali ke kampung halamannya di Mekkah tahun 619. Karena mendengar kabar, Mekah sudah aman. Tapi saat mendekati Mekah, mereka mengetahui bahwa laporan itu palsu. Sehingga mereka memasuki kota di bawah perlindungan seorang warga atau secara sembunyi-sembunyi. Ia tinggal di bawah asuhan Rasulullah SAW tercinta. Zubair banyak belajar mengenai prinsip kehidupan, perintah dan larangan dalam Islam. Ketika Rasul hijrah ke Madinah pada 622, Zubair termasuk di antara mereka yang hijrah ke sana. Muhammad SAW memberinya banyak sebidang tanah untuk membangun rumah dan beberapa pohon palem. Muhammad ibn Saad. Kitab al-Tabaqat al-Kabir vol. 3 Kesetiaan Zubair di Militer Menjadi pembela dan pendamping setia bagi Nabi Muhammad SAW sekian tahun. Baik saat berdakwah, hingga membela dama penyerangan kaum Quraisy. Dikatakan bahwa Zubair bergabung dengan semua ekspedisi militer. Namanya tercatat ikut dalam perang Badar, Uhud, Pertempuran Palung, Pertempuran Yarmuk, Khaybar, dan pembebasan Mekkah. Perang dalam Islam yang memperbolehkan perang kala itu, tertuang dalam AlQuran surat al-Hajj ayat 39 yang berbunyi “Telah diizinkan berperang bagi siapa yang diperangi karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuasa menolong mereka itu.” Jika bukan karena diserang lebih dulu, Islam tidak menganjurkan untuk berperang. Seperti yang tertuang dalam hadis Nabi SAW, mengenai aturan dalam perang 1. “Dilarang membunuh para biarawan di biara-biara, dan tidak membunuh mereka yang tengah beribadah.” HR. Ahmad. Betapa Rasul memuliakan orang lain dan haknya dalam menentukan pilihan keyakinannya. 2. Dari Anas, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Pergilah kalian dengan nama Allah, dengan Allah dan atas agama Rasulullah, jangan kalian membunuh orang tua yang sudah tidak berdaya, anak kecil dan orang perempuan, dan janganlah kalian berkhianat, kumpulkan ghanimah-ghanimahmu, dan berbuatlah maslahat, serta berbuatlah yang baik, karena sesungguhnya Allah senang kepada orang-orang yang berbuat baik.” HR. Abu Dawud 3. Allah SWT melarang menghancurkan fasilitas umum dan bangunan, termasuk dalam perang “…dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” al-Qashas ayat 77 4. Sasaran dalam perang ialah prajurit musuh yang ikut berperang. Selain prajurit perang, tidak boleh diperangi. Termasuk wanita, anak-anak, ahli agama dan orang tua tidak boleh dibunuh sesuai dengan hadits Rasulullah SAW. Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, “Aku mendapati seorang wanita terbunuh dalam sebuah peperangan bersama Rasulullah SAW. Kemudian beliau melarang membunuh kaum wanita dan anak-anak dalam peperangan.” HR. Bukhari No 3015 dan Muslim No 1744 Bagaimana menurut Anda tentang kisah hikmah Islami mengharukan di atas? Zubair, seorang pemuda yang setia dan berani, bisa menjadi contoh mengenai akhlaknya dalam membela agama Islam dan Rasulullah. Semoga kita pun bisa meneladani kisahnya, entah sebagai apapun dan dimana pun kita berada. Source Kisah Syekh Nawawi Ditanya Hukum Makan BelutKisah Syekh Nawawi Ditanya Hukum Makan Belut Kiai Tamad 90 meriwayatkan salah satu kebesaran...Read More Kisah Rasulullah SAW dan Ibu Susuannya, Halimah as Sa’diyahKisah Rasulullah SAW dan Ibu Susuannya, Halimah as Sa'diyah Halimah as-Sa’diyah adalah salah satu...Read More Kisah Taburan Debu Rasulullah Kepada Orang yang Akan MembunuhnyaKisah Taburan Debu Rasulullah Kepada Orang yang Akan Membunuhnya Rasulullah Muhammad saw. menjadi...Read More Kisah Amalan Para Juara dan Hebatnya Sayyidina AliKisah Amalan Para Juara dan Hebatnya Sayyidina Ali Sayyidina Ali adalah salah satu sahabat...Read More Kisah Iklima, Putri Pertama Nabi Adam yang Cantik MempesonaAllah tidak menyebut nama Iklima dalam kitab-Nya secara eksplisit. Allah Swt. berfirman,...Read More Kisah Istri Yang Tak Akan Tersisih oleh Kecantikan Bidadari SurgaKisah Istri Yang Tak Akan Tersisih oleh Kecantikan Bidadari Surga “Kau tahu di surga ada bidadari...Read More Kisah Nabi Sulaiman ASKisah Nabi Sulaiman AS Nabi Sulaiman Beliau putra Nabi Daud A. S, yang merupakan keturunan...Read More Kisah Kue AzerbaijanKisah Kue Azerbaijan Kaum muslimin memasuki gerbang Azerbaijan dengan gagah. Sorak sorai penduduk...Read More Kisah Pemimpin Yang SederhanaKisah Pemimpin Yang Sederhana Beberapa pembesar Kerajaan Romawi datang ke Syam, wilayah bekas...Read More Kisah Amr Al Uqaisy, Sahabat Nabi yang Masuk Surga Meski Belum Melaksanakan SalatKisah Amr Al Uqaisy, Sahabat Nabi yang Masuk Surga Meski Belum Melaksanakan Salat Diketahui ada...Read More Kisah Khalifah yang DzalimKisah Khalifah yang Dzalim Yahya Al-Makki baru saja tiba di Madinah. Dia datang ke Madinah bersama...Read More Kisah Jubah KhalifahKisah Jubah Khalifah Kaum muslimin telah berkumpul di dalam Masjid Nabawi. Setelah melihat kaum...Read More HomeHikmah Terdapat empat keutamaan berkurban ketika Hari Raya Idul Adha yang perlu diketahui oleh umat muslim. Karena merupakan ibadah setahun sekali, tentunya umat Islam harus memanfaatkannya dengan baik. Simbol ketakwaan yang sesungguhnya kepada Allah Rabbul Alamin adalah pengorbanan Ibrahim seorang ayah yang menyembelih Ismail anaknya. Begini penjelasannya? Di antara karamah Umar bin Khattab adalah menaklukkan Sungai Nil yang mengalami surut dengan sepucuk surat. Surat yang ditulis Umar itu membuat Sungai Nil mengalir deras. Menolong orang lain yang kesusahan merupakan amalan yang sangat mulia. Banyak dalil yang menerangkan tentang hal tersebut. Salah satunya dalam hadis Abu Hurairah radhiyallahuanhu. Allah subhanahu wa taala berfirman bahwa salat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Bagaimana maksud dan penjelasannya? Pada saat hijrah ke Madinah dari Makkah, beliau seperti umumnya saudara-saudaranya kaum Muhajirin, tanpa membawa rumah dan harta. Selanjutnya, Rasulullah SAW mempersaudarakan Abdurrahman dengan Saad bin Rabi. Rasulullah SAW pernah berdoa agar Allah menguatkan Islam dengan Umar bin Khattab. Rasulullah juga pernah memuji Umar sebagai figur yang harus diikuti umat muslim sepeninggal beliau. Kisah Imam Abu Hanifah menolak jabatan enak termasuk di antara kisah unik. Di saat banyak orang menginginkan jabatan dan kekuasaan, ulama pendiri Mazhab Hanafi ini justru menolaknya. Seorang lansia Australia mendatangi masjid untuk menyampaikan keluhan karena merasa terganggu suara bising pada jam-jam salat. Ia justru masuk Islam setelah bercakap-cakap dengan para jemaah. Setiap tahunnya, umat Islam akan merayakan hari raya sebanyak dua kali yaitu Hari Raya Idulfitri dan Hari Raya Iduladha. Setelah merayakan Idulfitri, kini masyarakat tengah bersiap untuk menghadapi perayaan Iduladha 2023. Suatu ketika ada seseorang yang ingin memberi hadiah kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Namun khalifah menolaknya. Orang itu berkata kepada beliau, Mengapa engkau menolak? Rasulullah SAW saja menerima hadiah. Umar bin Khattab radhiyallahu anhu, salah satu sahabat Nabi yang memiliki banyak keutamaan. Berikut kisah Umar bin Khattab yang sarat hikmah dan pelajaran. Allah Subhanahu wa taala memerintahkan hamba-hambaNya agar bertakwa. Karena, takwa inilah satu-satunya bekal yang dapat kita andalkan dalam meraih ridha Allah subhanahu wataala dalam kehidupan di dunia dan di akhirat kelak. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan bahwa siang hari 10 hari pertama bulan Dzulhijjah lebih utama daripada malam sepuluh terakhir bulan Ramadan. Ketika Nabi Musa mengajak Firaun untuk menyembah Allah, Firaun menolak dan menghujat Nabi Musa. Beda dengan tukang sihirnya yang bertaubat dan beriman kepada Allah. Tibalah kita di akhir Surat Yusuf. Allah mengisahkan riwayat Nabi Yusuf ini secara lengkap untuk menjadi pelajaran bagi orang-orang berakal. Berikut hikmahnya. Syaikh Muhammad bin Saleh Al-Munajjid menjelaskan tentang amalan-amalan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam ibadah haji. Berikut selengkapnya. Surat Yasin merupakan surat ke-36 dalam Al Quran yang memiliki 83 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyah. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr menyebut ciri yang jelas untuk haji yang mabrur dan diterima adalah bila seseorang menunaikannya dengan ikhlas karena Allah dan sesuai dengan sunah Rasulullah SAW. Nabi Isa as berdoa kepada Allah untuk diberi rezeki. Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan yang dimaksud ialah rezeki yang mudah diperoleh tanpa susah payah.

kisah hikmah islami mengharukan